Percobaan Griffith membuktikan adanya materi genetik pada bakteri.
Adapun bakteri yang digunakan dalam percobaan ini adalah Pneumococcus, bakteri
penyebab Pneumonia. Koloni bakteri ini memiliki permukaan halus (smooth) yang dipengaruhi oleh adanya
kapsul yang menyelubungi. Kapsul tersebut tersusun atas polisakarida dan mampu
melindungi sel dari kehancuran (kerusakan) akibat sel darah putih, sehingga sel
bakteri bersifat virulent. Bakteri Pneumococcus berkapsul terdiri atas tiga
tipe berdasarkan komposisi kapsulnya, yaitu tipe IS, tipe IIS dan tipe IIIS. Ketiga
tipe bakteri Pneumococcus tersebut dapat bermutasi menjadi tidak berkapsul yang
mengakibatkan tampilan permukaan koloni bakteri menjadi kasar (Rough) dan kehilangan sifat virulent
menjadi avirulent. Dalam rekayasa tertentu, yaitu pemberian perlakuan panas (heated) terhadap bakteri Pneumococcus virulent
dapat mengakibatkannya menjadi avirulent. Berikut ini adalah percobaan Griffith
terkait pengaruh bakteri pneumococcus virulent, avirulent dan kombinasinya
terhadap hewan uji.
sumber video: http://youtu.be/D8MOo1YLYWY
Apabila bakteri virulent (tipe IIIS) diinjeksikan, maka hewan uji coba
mati. Sementara jika bakteri avirulent (tipe IIIS heated killed atau tipe II R)
maka hewan uji dapat mempertahankan diri (hidup). Dengan demikian, kombinasi
keduanya (tipe IIIS heat killed dan tipe IIR) yang bersifat avirulent
diasumsikan tidak memberi dampak pada hewan uji coba. Namun, hasil percobaan
memberikan fakta yang berbeda. Kombinasi bakteri avirulent tersebut
mempengaruhi hewan coba (mati) dan ditemukan bakteri Pneumococcus tipe IIIS yang hidup. Hal ini dapat terjadi karena
adanya kombinasi materi genetik bakteri tipe IIIS virulent kepada bakteri tipe
IIR avirulent yang menyebabkan bakteri tipe IIR memiliki sifat virulent seperti
bakteri tipe IIIS. Ini dikenal sebagai transformasi.
Terima kasih penjelasannya miss.. apakah ada contoh percobaan lain yang membuktikan adanya materi genetik? Terima kasih miss
BalasHapusAda Nur, percobaan Hersey dan Chase yang menggunakan virus FagT2 terhadap E.coli. Silahkan dicek.. :)
Hapus